
Pesawat
terbang atau pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat saja
adalah kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara. Pesawat
terbang yang lebih berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh
Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan
pesawat rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada
tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat
beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang antara lain
Samuel F Cody yang melakukan aksinya di lapangan Fanborough, Inggris
tahun 1910. Sedangkan untuk pesawat yang lebih ringan dari udara sudah
terbang jauh sebelumnya.
Penerbangan pertama kalinya dengan menggunakan balon udara panas yang
ditemukan seorang berkebangsaaan Perancis bernama Joseph Montgolfier dan
Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 1782, kemudian disempurnakan
seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan memodifikasi
balon berbentuk cerutu yang digunakan untuk membawa penumpang dan barang
pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai
pengangkutan udara sampai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan
trans-Atlantik di New Jersey 1936 yang menandai berakhirnya era Zeppelin
meskipun masih dipakai menjelang Perang Dunia II. Setelah zaman Wright,
pesawat terbang banyak mengalami modifikasi baik dari rancang bangun,
bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi
udara.Pesawat komersial yang lebih besar dibuat pada tahun 1949 bernama
Bristol Brabazon.Sampai sekarang pesawat penumpang terbesar di dunia di
buat oleh airbus industrie dari eropa dengan pesawat A380.
Wright
Bersaudara yang terdiri dari dua orang adik beradik, Wilbur Wright (16
April 1867 - 30 Mei 1912) dan Orville Wright (19 Agustus 1871 - 30
Januari 1948), secara umum dihargai atas desain dan perancangan pesawat
terbang efektif pertama dan membuat penerbangan terkendali pertama
menggunakan pesawat terbang bermesin yang lebih berat daripada udara,
bersama dengan pendirian tonggak sejarah lainnya dalam bidang era
dirgantara. Kedua kakak beradik itu pada awalnya mengelola sebuah toko
di Dayton, Ohio. Toko tersebut menjual dan memperbaiki sepeda motor.
Mereka mulai mempelajari masalah penerbangan pada tahun 1889. Kemudian
mereka mulai membuat tiga pesawat terbang layang bersayap kembar.
Ketiganya dites di pantai Kitty Hawk, North Carolina. Pesawat yang
ketiga telah diujinya sebanyak 1000 kali penerbangan dan ternyata
berhasil dengan sukses. Kemudian mereka membuat mesin motor ringan.
Mesin tersebut di pasang di pesawatnya yang keempat, yang dinamakannya
Wright Flyer.
Wilbur
Wright lahir tahun 1867 di kota Millville, Indiana. Orville Wright
--adiknya-- lahir tahun 1871 di kota Dayton, Ohio. Kedua anak laki ini
duduk di perguruan tinggi tetapi tak satu pun peroleh ijazah. Keduanya
punya bakat di bidang mekanika dan keduanya tertarik dengan masalah
menerbangkan manusia ke udara. Di tahun 1892 mereka membuka toko,
menjual, membetulkan, dan membikin sepeda. Usaha ini mendatangkan dana
untuk melanjutkan niatnya: penyelidikan sektor aeronautik. Kakak-beradik
ini asyik menekuni karya-karya peminat aeronautik lain seperti: Otto
Lilienthal, Octave Chanute dan Samuel P. Langley. Di tahun 1899 mereka
mulai bekerja ke arah penerbangan sendiri. Pada bulan Desember 1903,
sesudah kerja keras selama empat tahun lebih sedikit, hasil usahanya
berhasil dengan gemilang.
Orang mungkin heran kepada Wright bersaudara mampu menciptakan prestasi
yang gagal dilakukan orang-orang lain. Ada beberapa sebab yang membuat
mereka berhasil. Pertama, dua kepala tentu lebih efektif dari satu
kepala. Wright bersaudara senantiasa bekerja sama dan tunjang-menunjang
dengan amat serasi dan sempurna. Kedua, mereka dengan cekatan mengambil
keputusan bahwa mereka pertama mempelajari bagaimana cara terbang
sebelum mencoba membikin pesawat. Sepintas lalu hal ini rasanya
bertentangan menurut ukuran umum: bagaimana bisa belajar terbang jika
belum ada pesawat terbang? Jawabnya adalah, Wright bersaudara belajar
terbang dengan menggunakan pesawat peluncur.
Mula-mula mereka mengamati cara kerja layang-layang, kemudian peluncur.
Tahun berikutnya mereka membawa pesawat peluncur ukuran besar ke Kitty
Hawk, di Carolina Utara, cukup untuk ditumpangi dan dapat mengangkat
seorang manusia. Pesawat ini dicoba. Tampaknya hasilnya tidak terlalu
menggembirakan. Mereka bikin dan coba pesawat peluncur lengkap di tahun
1901 dan disusul dengan pembikinan tahun 1902. Pesawat peluncur ketiga
ini merupakan gabungan dari pelbagai penemuan-penemuan penting mereka.
Beberapa paten dasar, digunakan tahun 1903, berkaitan dengan pesawat
peluncur itu ketimbang pesawat terbang pertama mereka. Mengenai pesawat
peluncur ketiga itu mereka telah lebih dari seribu kali mengangkasa
dengan berhasil. Kedua bersaudara Wright telah merupakan pilot pesawat
peluncur terbaik dan paling berpengalaman di dunia sebelum mereka mulai
membikin pesawat udara bermesin.
Pengalaman mengudara dengan pesawat peluncur merupakan inti sukses
ketiga mereka yang amat penting. Banyak orang yang sebelumnya sudah
pernah mencoba membikin pesawat punya kekhawatiran utama bagaimana hasil
ciptaannya tinggal landas. Wright bersaudara dengan tepat menyadari
bahwa masalah pokok adalah bagaimana mengawasi pesawat sesudah berada di
udara. Wright bersaudara juga memberi sumbangan penting dalam hal
perancangan sayap. Mereka sadar, data-data sebelumnya yang sudah
disiarkan, tidak bisa dijadikan pegangan. Karena itu mereka menciptakan
sendiri lorong-lorong angin dan dicoba terhadap lebih dari dua ribu
macam bentuk permukaan sayap. Inti utama dari percobaan ini adalah,
kedua bersaudara itu mampu membikin bagan sendiri, memaparkan tentang
tekanan udara terhadap sayap tergantung pada bentuk sayap itu.
Keterangan ini kemudian digunakan dalam tiap pembuatan sayap pesawat
terbang.
Disamping semua hasil penemuan mereka, kedua bersaudara Wright ini tak
bakal bisa sukses berhasil bilamana mereka tidak tampil pada saat yang
tepat dalam sejarah. Percobaan penggunaan penerbangan dengan mesin pada
paruh pertama abad ke-19 jelas cenderung ke arah gagal. Mesin uap jelas
terlampau berat untuk penggunaan penerbangan. Pada saat kedua bersaudara
Wright muncul, mesin pemroses pembakaran sudah diketemukan orang.
Tetapi, mesin ini hanya untuk pemakaian secara umum, terlalu berat untuk
digunakan dalam penerbangan pesawat. Ketika tak ada satu pabrik pun
yang sanggup merancang mesin yang cukup ringan, kedua bersaudara Wright
(dengan bantuan seorang ahli mesin) merancang sendiri. Ini menunjukkan
kegeniusan mereka karena walaupun dalam tempo relatif singkat toh mereka
mampu merancang mesin yang lebih unggul dari hampir semua bikinan
pabrik lain. Tambahan pula, Wright bersaudara merancang sendiri
baling-baling. Salah satu yang mereka pergunakan di tahun 1903, 66%
berhasil.
Penerbangan pertama dilakukan tanggal 17 Desember tahun 1903 di Kill
Devil Hill dekat Kitty Hawk, Carolina Utara. Masing-masing kedua
bersaudara itu melakukan dua penerbangan pada hari itu. Penerbangan
pertama, yang dilakukan Orville Wright berlangsung 12 detik dan mencapai
jarak 120 kaki. Penerbangan terakhir, yang dilakukan Wilbur Wright,
berlangsung 59 detik dan mencapai ketinggian 852 kaki. Pesawatnya yang
mereka namakan Flyer I (kini terkenal dengan julukan Kitty Hawk) memakan
ongkos pembuatan kurang dari 1000 dolar. Pesawat itu punya sayap
sepanjang 40 kaki dan bobot sekitar 750 pon, berkekuatan mesin 12 tenaga
kuda dengan berat cuma 170 pon. Pesawat asli itu kini tersimpan rapi di
Museum Udara dan Ruang Angkasa Washington D.C.
Kendati ada lima saksi mata tatkala penerbangan pertama, relatif sedikit
sekali diberitakan oleh koran-koran pada terbitan keesokan harinya (dan
itu pun umumnya kurang cermat). Surat kabar kotanya sendiri di Dayton
Ohio samasekali menganggap sepi usaha ini. Baru lima tahun sesudah itu
dunia umum sadar bahwa penerbangan manusia betul-betul sudah bisa
terlaksana. Setelah penerbangan mereka di Kitty Hawk, Wright bersaudara
kembali ke kota asalnya di Dayton. Di sana mereka merancang dan membikin
pesawat kedua, Flyer II. Dengan pesawat yang kedua ini mereka melakukan
105 kali penerbangan di tahun 1904 tanpa menarik perhatian umum
samasekali. Pesawat Flyer III yang sudah disempurnakan dan lebih praktis
dibikin tahun 1905. Meski mereka banyak kali mengudara di dekat kota
Dayton, banyak orang tetap tidak percaya bahwa yang namanya pesawat
terbang sudah lahir di dunia. Di tahun 1906 --misalnya-- koran The
Herald Tribune edisi Paris menurunkan tulisan berjudul Flyer or Liars?
(Penerbangan atau pengibulan?).
Di tahun 1908 akhirnya mereka menyapu bersih semua kebimbangan dan
ketidakpercayaan umum. Wilbur Wright menerbangkan pesawatnya ke
Perancis, bikin demonstrasi akrobatik di udara dan mengorganisir
perusahaan untuk memasarkan hasil ciptaannya. Sementara itu, di Amerika
Serikat, Orville Wright menyuguhkan pertunjukan serupa. Malangnya, pada
tanggal 17 September 1908 pesawatnya jatuh terhempas. Inilah
satu-satunya kecelakaan yang pernah dialami oleh mereka berdua. Seorang
penumpang tewas, Orville patah kaki dan dua tulang iganya tetapi segera
dapat sembuh. Keberhasilan penerbangannya menggugah pemerintah Amerika
Serikat menandatangani kontrak untuk membuat pesawat-pesawat buat
Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dan di tahun 1909 dengan anggaran
belanja pemerintah ada pesanan seharga $30.000 buat keperluan Angkatan
Udara. Pernah ada sengketa hukum menyangkut hak paten antara Wright
bersaudara dengan saingan-saingannya, tetapi di tahun 1914 tuntutan
mereka itu ditolak pengadilan. Apa hendak dikata, di tahun 1912 Wilbur
Wright terserang tipus dan meninggal dunia pada umur empat puluh lima
tahun. Orville Wright yang pada tahun 1915 menjual saham-sahamnya ke
suatu perusahaan, hidup sampai tahun 1948. Tak seorang pun dari dua
bersaudara itu pernah kawin.
Kendati banyak penyelidikan di bidang ini yang mendahuluinya, tak syak
lagi Wright bersaudaralah yang bisa dianggap sebagai cikal bakal
penemuan pesawat terbang. Dan lebih jauh dari itu, penemuan pesawat
terbang bermuatan manusia merupakan pemula dan pembuka jalan bagi
penerbangan di angkasa luar. Berabad lamanya terbang itu sudah menjadi
impian manusia. Mereka kepingin melayang di langit dengan permadani
terbang seperti dalam dongeng-dongeng Seribu Satu Malam, impian yang
berada jauh dalam jangkauan. Si genius Wright bersaudaralah yang telah
mewujudkan mimpi itu jadi kenyataan.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking